Thursday 13 August 2015

Pengembangan Masjid Raya Diharapkan Tuntas 2016

Ground Breaking Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh
Ground Breaking Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh

BANDA ACEH-Ground Breaking, tanda dimulainya pembangunan dan pengembangan landscape dan infrastruktur Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, ditandai dengan penekanan tombol oleh Gubernur Aceh, Zaini Abdullah yang dilanjutkan dengan pemasangan pondasi tiang pancang. Selasa (28/7) sekitar pukul 10.30 Wib.

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah tidak sendiri, Kapolda Aceh Irjen (Pol) M Husien Hamidi, Wakil Ketua DPRA Dalimi, Kajati Aceh Tarmizi, Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal, Sekda Aceh Drs Dermawan, Ketua MAA Badruzzaman Ismail,  Wakil Rektor UIN Syamsul Rijal, Perwakilan Kodam IM, Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman dan jajaran SKPA terkait, turut mendampingi Zaini dalam acara tersebut.

Pengembangan masjid bersejarah dan kebanggaan rakyat Aceh ini diharapkan tuntas pada Desember 2016 mendatang. Tidak tanggung-tanggung, dengan total anggarannya yang mencapai Rp. 1,4 Triliun, kawasan kompleks Masjid Raya Baiturrahman nantinya akan menjadi pusat beragam aktivitas yang mendukung fungsi masjid sebagai sentral kegiatan umat Islam di Aceh.

Gubernur Zaini Abdullah dalam sambutannya mengajak semua komponen rakyat Aceh agar mendukung pengembangkan kawasan Masjid Raya Baiturrahman sebagai pusat peradaban dan pengembangan Islam di zaman modern. Zaini juga menyebut, pemugaran masjid kebanggaan rakyat Aceh ini agar terlihat semakin indah dan modern merupakan tekat dan cita-citanya sejak dulu. Menurutnya, masjid Raya Baiturrahman memiliki makna sendiri bagi kunjungan wisatawan muslim ke Aceh.
 
“Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh memiliki sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Masjid ini nantinya tidak hanya berfungsi sebagai rumah ibadah, tapi juga menjadi pusat berbagai kegiatan Islam di Aceh dan di nusantara. Insya Allah masjid Baiturrahman ini akan lebih indah, dan suasana beribadah di dalamnya juga semakin nyaman. Dengan semua fasilitas itu,  kita akan terus mendorong  Masjid Raya Baiturrahman sebagai simbol bagi penguatan ajaran Islam di tanah air,” kata Zaini Abdullah.

Menurutnya, pembangunan Masjid Raya dilakukan dalam dua tahap, yaitu jangka pendek dan jangkap panjang. Untuk jangka pendek, akan dilakukan pemasangan 12 Unit payung elektrik di pelataran masjid. Payung ini layaknya seperti yang terdapat di Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.

“Juga akan dibangun basement (lokasi parkir) yang luas, sehingga semakin meningkatkan kenyamanan para pengunjung yang datang untuk berwisata religi. Khusus untuk payung elektrik, nanti akan ditambah 12 unit lagi, supaya lebih rapi teratur dan indah,” ujar Gubernur, yang tampil lebih energik dari hari-hari biasanya.

Sedangkan target jangka panjang, Gubernur menjelaskan, akan dilakukan perluasan kawasan masjid. rinciannya, untuk kawasan barat akan dijadikan sebagai pusat pendidikan. di lokasi tersebut akan dibangun TPA dan sekolah yang fokus pada pendidikan agama Islam.
 
“Bagi anak-anak kami yang ingin belajar tentang Alqur'an atau ingin menjadi hafiz, nantinya dapat belajar di pusat pendidikan itu. Guru-guru agama pasti kita pilih yang terbaik untuk menjadi guru di TPA dan sekolah itu,” terang Zaini Abdullah.
 
Gubernur yang kerab disapa Abu Doto ini menambahkan, untuk kawasan selatan nantinya akan jadikan sebagai pusat berbagai aktivitas Islam. Di lokasi itu akan dibangun guest house dan covention center. “Bagi wisatawan yang ingin belajar tentang Islam atau ingin menikmati keindahan masjid dan Kota Banda Aceh, bisa menginap di guest house itu dan semua unit itu dikelola dengan system  manajemen islam,” terang Zaini.

Selanjutnya, untuk kawasan timur akan dijadikan sebagai media center. Di areal itu akan dibangun berbagai sarana penyiaran berita islami dan penyebarluasan informasi soal agama Islam. Sebuah Departemen Store, jelas Gubernur, juga akan dibangun di kawasan timur. Bangunan tersebut nantinya akan difungsikan sebagai central bisnis yang akan dikelola oleh pengurus Masjid Raya Baiturrahman.  Sedangkan zona utama akan dibangun pusat percetakan dan Galeri serta berbagai sarana untuk pameran.
 
“Nantinya kawasan utara akan terhubung dengan Krueng Aceh sehingga menambah keindahan dan keunikan masjid. Kita berharap, pembebasan lahan bisa diselesaikan secepatnya agar kegiatan pembangunan berlangsung tepat waktu,” pungkasnya.

No comments:

Post a Comment

Subscribe

Total Visitor Blog

Flickr