Tuesday 1 March 2016

Lifter Aceh: Nurul Akmal Optimis Menatap PON 2016

Nurul Akmal

NAFASNYA terlihat tertahan saat barbel-barbel diangkat, kemudian dia melepaskan nafasnya dengan suara lantang, hingga kedua tangannya berhasil lurus ke atas dengan genggaman kuat pada stick yang mengikat dua barbel di kiri dan kanannya. Selanjutnya dia melepaskan barbel tersebut hingga jatuh ke matras lagi.

Gerakan yang sama itu terus dilakukan Amel untuk melatih angkatannya dengan ukuran barbel yang berbeda-beda. Beginilah rutinitas lifter Aceh yang memiliki nama lengkap Nurul Akmal, atlet Angkat Besi Aceh kelahiran Aceh Utara, 12 Februari 1994 ini setiap harinya, berlatih di GOR KONI Aceh untuk mempersiapkan dirinya terjun di sejumlah kompetisi olahraga terukur ini.

Saat penulis berkunjung ke markas latihannya yang terletak di GOR KONI Aceh, Amel sedang latihan bersama rekan-rekannya dibawah pelatih Sori Enda Nasution. Atlet-atlet Aceh ini, mereka latihan pagi dan sore hari.

Amel yang terjun ke dunia Angkat Besi sejak 2009, tepatnya saat kelas 1 SMA, ternyata bukanlah berasal dari keluarga atlet. Namun, tekat dan semangatnya, kini menjadikan putri dari pasangan Hasballah dan Nurmala Dewi sebagai atlet yang disegani Nasional.

“Orang tua memang bukan atlet, tapi mereka sangat mendukung apa yang Amel lakukan saat ini,” ujarnya saat ditemui usai latihan. Amel mengaku selalu ingat akan pesan-pesan dari orang tuanya, untuk berlatih tekun dan yakin.

Atlet yang memiliki berat 102 kg dan tinggi 165 cm ini, kini duduk di semester 7 jurusan Olahraga Universitas Abulyatama, sebelumnya dia sekolah di SMA Negeri 9 Banda Aceh. Dalam kejuaraan angkat besi, dirinya sudah menjadi juara sejak tahun 2009, pertama kali ikut kejuaraan, Amel langsung mendapat medali, yaitu dalam Kejurprov, dengan mengumpulkan 4 emas dan 3 perak.

Kesuksesan itu berlanjut pada 2010, saat itu dirinya yang turun di PORDA Bireun, meraih 6 emas dan 1 perak. Serta meraih 3 perunggu dalam kejurnas yang berlangsung di Yogjakarta pada tahun yang sama.

Deretan medali terus berlanjut direbut Amel, hingga puncaknya dalam Pra PON yang berlangsung belum lama ini, Amel meraih medali emas dan berhak untuk tampil dalam PON 2016 yang akan berlangsung di Jawa Barat. Amel pun bertekat untuk memecahkan rekor Nasional.

Bagi Amel, impian terbesarnya saat ini adalah menjadi pemilik Emas di PON 2016 dan membalas kekalahannya pada PON 2012 silam yang hanya mampu finish di urutan 4. Menjadi atlet, bagi seorang Amel remaja bukanlah hal yang mudah, awalnya.

“Dulu waktu baru-baru, memang berat sih untuk ninggalin keluarga dan merantau ke Banda Aceh, pernah juga tidak mood untuk latiha, tapi sekarang udah nyaman dan udah cinta dengan Olahraga ini,” kakak dua orang adik ini mengisahkan.

Amel sudah memasang target tinggi untuk dirinya di masa yang akan datang. Dia ingin mengangkat martabat Aceh dan Indonesia di mata dunia dengan meraih prestasi setinggi-tingginya. “Impian terbesar saya adalah ingin tampil di Olimpiade,” pungkasnya.

Dia sangat berterima kasih kepada pelatih dan keluarga serta teman karibnya yang selama ini sudah menjadi motivator bagi dirinya.

Sori Enda Nasution, pelatih yang saat ini menangani Amel dkk, memuji semangat latihan Amel. “Dia adalah atlet yang bekerja keras, total angkatannya juga meningkat tajam.”

Hingga bulan Desember 2015, Amel sudah melakukan angkatan 97-126 snatch dan clean and jerk, dengan total 223. Untuk menjadi yang terbaik dalam PON 2016 nanti dan mampu menyumbangkan emas untuk Aceh, tentu Amel harus bekerja ekstra lagi. “Amel berpeluang meraih emas di PON 2016,” pungkas Enda.[]

No comments:

Post a Comment

Subscribe

Total Visitor Blog

Flickr