Pemanah Aceh, Dhia Rahmat |
BANDUNG (RA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menyambut positif keinginan Pemerintah Provinsi Kepri yang ingin menjadi tuan rumah PON 2024.
Respon dari KONI Pusat tersebut, terlontar dalam pertemuan Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman dengan Ketua Umum KONI Provinsi seluruh Indonesia, di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat (Jabar).
"Kami bangga terhadap Gubernur Kepri yang mau menjadikan daerahnya sebagai tuan rumah PON," ujar Tono dikutip Batam Pos (JPG).
Ia mengatakan, keberanian suatu daerah menjadi tuan rumah pesta olahraga nasional membuktikan kalau Kepri ingin menjadikan ajang ini sebagai kesempatan buat daerah tersebut untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)nya.
"Kepri dan Aceh harus bersaing untuk menjadi tuan rumah PON 2024, karena kedua daerah tersebut telah mengajukan diri," imbuh Tono.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Kepri, Johanes Kennedy menuturkan dalam pertemuan tersebut membahas evaluasi kontingen peserta, pertandingan dan lain sebagainya berkaitan dengan keikutsertaan maupun pelaksanaan PON.
Namun secara awal, kesempatan bagi Kepri untuk menyampaikan keinginan menjadi tuan rumah PON 2024 direspon positif KONI Pusat dan juga KONI-KONI se-Indonesia yang turut hadir.
Dari respon positif diberikan itu, KONI Kepri akan segera melaporkannya kepada Gubernur Kepri dan DPRD Kepri. Setelah itu, persiapan dilakukan dengan membentuk Tim Pemenangan Tuan Rumah PON XXI Tahun 2024.
"Lebih awal kita persiapkan, dimulai dengan pembentukan tim agar nantinya semua bekerja guna memenangkan perebutan tuan rumah ini," kata Jon.
Untuk merebut dan menjadi tuan rumah, Jonanes meyakini Kepri siap dalam segala hal dengan waktu delapan tahun kedepan. "Delapan tahun cukup bagi kita untuk melakukan persiapan, mulai penyediaan dana, pembangunan sarana dan prasarana serta melengkapi fasilitas penunjang dan lain sebagainya termasuk kesiapan SDM," papar Jonanes.
Peluang Kepri terbuka, karena merupakan provinsi perbatasan yang bersinggungan langsung dengan beberapa negara tetangga, sehingga lebih memperkenalkan dan menggaungkan penyelenggaraan PON di wilayah regional. Selain itu, PON XX 2020 Papua dan Papua Barat dilaksanakan di wilayah timur Indonesia, maka setelah itu dapat kembali beralih ke wilayah barat.
Akan tetapi, tantangan juga dihadapi Kepri karena kemungkinan beberapa provinsi lain juga berminat. "Kita tidak khawatir, kita akan persiapan lebih awal dan secara matang sehingga kita dapat perjuangkan saat pemilihan tuan rumah nantinya," optimis Jon.
Perlu diketahui, tuan rumah PON diputuskan enam tahun sebelum penyelenggaraan, melalui pendaftaran ke KONI Pusat setelah melengkapi persyaratan yang diminta untuk dilakukan pemilihan dalam Rapat Anggota KONI Tahun 2018. (bp/rif)
No comments:
Post a Comment