Monday, 26 September 2016

Nazarul Fahmi, Pemain Aceh di Kalsel

Nazarul Fahmi (depan) 

"Pemain ini cerdas, meskipun badannya kecil, namun scara individual, tacticalnya sangat bagus. Dia juga handal dalam mencari posisi saat bermain. Dia sekarang menjadi andalan di tim kami." 
---Mundari Karya, pelatih PON Kalsel.

Laporan: ARIFUL USMAN -Bekasi, Jawa Barat


BEKASI (RA)- Cabang sepakbola dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh XIX Jawa Barat, Aceh memang tidak lolos, namun salah satu putra terbaik Aceh yang merantau ke Kalimantan Selatan, setidaknya menjadi pelipur lara bagi penikmat sepakbola.

Adalah Nazarul Fahmi, pria kelahiran Bireun, Aceh 19 tahun silam ini menjadi andalan bagi Kalsel demi meraih juara sepakbola PON Jabar. Sebenarnya bukan rahasia lagi untuk mengenal siapa sosok pemain ini, apalagi Fahmi sudah membuktikannya saat Pra PON.

Fahmi yang beroperasi di sektor gelandang juga menjadi top skor tim Pra PON Kalsel dengan torehan tiga gol. Dalam PON Jabar yang sedang berlangsung, PON Kalsel di grup B tergabung bersama Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan

Namun, bagi alumni Arsenal ini, cukup dua laga di PON untuk menunjukkan kualitasnya kepada publik sebagai salah satu pemain terbaik tanah air. Pada laga pertama, Fahmi berhasil menyumbang satu gol untuk kemenangan Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalahkan Sumatera Selatan (Sumsel).

Dalam laga pembuka yang berakhir kemenangan Kalsel 2-1 itu, Fahmi sukses mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke 45 untuk membawa keunggulan Kalsel 1-0, sebelum akhirnya kedudukan menjadi 1-1 dan berakhir 2-1.

Pada laga kedua yang berlangsung Jumat (16/9) di Stadion Patriot Chandrabaga, Kota Bekasi. Lagi-lagi pemain Barito U21 menjadi penyumbang satu dari dua gol tim PON Kalsel ke gawang PON Sumatra Utara. Kemenangan itu sekaligus membawa Kalsel melangkah ke babak perdelapan final.

"Alhamdulillah saya sangat senang dan puas bisa mencetak gol di dua laga, tapi rasanya belum sempurna kalau belum membawa sepakbola Kalsel juara PON," kata Fahmi.

Ditanya alasannya kenapa begitu sangat ingin membawa Kalsel juara sepakbola, Fahmi menganggap Tim Kalsel sudah seperti keluarga. "Di Kalsel saya sangat diperhatikan, mereka memperlakukan saya dengan sangat baik, jadi saya ingin membalas semua itu," tandasnya.

Sepulang dari Academy Arsenal 2011, karir Nazarul Fahmi sebenarnya tidak semelejit saat ini. Fahmi di tahun 2012 juga sempat bermain untuk Bireun United, Persip Pasee, hingga akhirnya 2015 berlabuh ke Barito Putera. Selain sebagai pemain bola, Barito juga menyekolahkan Fahmi di salah satu perguruan tinggi disana.

"Saya ingin terus bermain sebaik mungkin, kerja keras dan punya karakter bermain sendiri. Dan suatu saat saya ingin menjadi bagian dari timnas Indonesia," pungkasnya. 

Dihubungi terpisah, pelatih Pelatih Sepakbola PON Kalsel, Mundari Karya mengakui kualitas pemain asal Aceh ini. Menurutnya, pemain berkarakter seperti Fahmi sangat jarang, Fahmi menjadi topskor tim, berposisi sebagai gelandang.

"Pemain ini cerdas, meskipun badannya kecil, namun scara individual, tacticalnya sangat bagus. Dia juga handal dalam mencari posisi saat bermain. Dia sekarang menjadi andalan di tim kami," kata Mundari.

Lebih jauh, Mundari menjelaskan, menurutnya jalan yang diambil Fahmi sudah tepat, dengan menjadi pemain bola dan tetap kuliah. "Kita mengkuliahkan dia disini (Kalsel -red), karena bermain bola bukan saja mengandalkan otot, namun juga kecerdasan otak," tuturnya. 

Pelatih yang juga menangani tim Barito Putera U21 ini, sudah sangat akrab dengan karakter pemain lincah ini, bahkan dengan dibukanya transfer Indonesia Soccer Championship (ISC) A hingga usai PON, Mundari berencana untuk mempromosikan Nazarul Fahmi ke Barito Putera senior. 

*Tulisan ini sudah diterbitkan harian Rakyat Aceh, Edisi 19 September 2016 

No comments:

Post a Comment

Subscribe

Total Visitor Blog

Flickr